Selasa, 28 Maret 2017

Cerita kelas 1

suaramiaww


Nah, sekarang gw mau cerita nih tentang bagaimana gw di kelas X.
Sebelumnya untuk tulisan ini ada perbedaan terhadap(aku diganti dengan gw tujuannya untuk lebih fleksibel aja sih). Nah itu aja sih , yuk baca.

Kalau kalian udah baca cerita gw sebelumnya, kalian pasti tahu gw dulunya masuk ke kelas x5 angkatan 2011. Kelas yang terlatak paling pojok kiri bawah dari sma gw dan bersebelahan dengan gundukan tanah tinggi sebagai pembatas sekolah. ruangannya kira kira 9 x 7 meter dengan ubin lama yang menghiasi setiap lantainya. Didepan kelas ada tembok yang tinggi yaitu tembok kelas X6 dan juga ada tanah kosong yang akan becek ketika hujan.

Ketika hari senin waktu itu, datang begitu pagi, embun masih belum beranjak dari sma gw. Inilah keunikan sma gw, yang selalu indah ketika pagi bahkan pada hari hujan sekalipun. Hadiah terindahnya adalah pemandangan gunung singgalang yang tampak menarik jika tak ada awan yang menutupinya. Itulah hadiah dan gue sangat menikmatinya.

Untuk menuju ke kelas X5, kalian harus turun beberapa anak tangga, menelusuri lorong lorong sekolah, melewati parkiran motor, mushola  dan barulah kalian sampai disana. Jaraknya lumayan jauh, sekitar 150 meteran dari gerbang sekolah. Setelah sampai disana seperti biasa yang dilakukan siswa/siswi yaitu mencari tempat duduk dan mulai berkenalan satu sama lainnya. Ya gue juga melakukannya. Gue mencari tempat duduk ideal untuk mata gw kepapan tulis. Gue duduk di depan, pojok dekat pintu dan menunggu siapa yang akan mengisi tempat disebelah gw.

Itulah Irfan, dia mengisi bangku kosong itu. Gw berteman dengannya hingga sekarang biarpun telah lama tidak berjumpa. Sedikit informasi dia bekerja disalah satu Kawasan Industri-Wilmar Group yang ada di dumai. Orangnya menarik, lucu, baik dan mempunyai hobi yang sama dengan gw waktu itu yaitu bermain, menertawakan orang lain, dan membuat pr di sekolah. HAHAHA. Kami sering ngumpul di kursi depan kelas dan saling menertawakan satu sama lainnya. Bersama bonny, ridho,  arif, ade, agung, andre ataupun teman lainnya yang gw gk bisa sebutin satu per satu.

Kami biasanya menghabikan waktu istirahat dengan ke kantin sekolah ataupun bermain bulu tangkis. Eits, ini bukan bulu tangkis seperti yang kalian kira melainkan kami membuatnya menjadi seperti bulu tangkis yang shuttlecock dibuat dari kertas yang dibulatkan dan tangan kami menjadi raketnya. Permainan sederhana yang kami mainkan di tanah kosong pembatas tersebut. Tidak masalah sesederhana apapun permainan itu tapi semua orang disana senang memainkannya. Terkadang kami juga sekedar berkeliling di area sekolah menghabiskan waktu istirahat kami.

Dan gue masih ingat waktu itu, hari pertama gue pulang sekolah tepatnya pukul 13.00 WIB. Dengan tampang kami yang masih polos, kami berjalan menelusuri lorong sekolah untuk kembali ke rumah masing-masing. Pulang dengan bus sekolah duduk dibangku paling depan yang biasanya diisi dengan kelompok perempuan. Bus itu memang seharusnya gratis ketika kami menanyakan ke supir bus waktu itu tapi kadang diminta oleh kakak kelas tujuannya sih baik untuk uang tambahan si bapak. Lain dengan irfan yang seringkali berdebat dengan kakak kelas. Kalau sudah berdebat, gue cuma bisa ketawa, karena dia selalu bisa lolos tanpa harus membayar atau mungkin dia bisa bisa membuat kakak kelas tersebut merasa kesal.  Rutenya dari sekolah sampai monumen imam bonjol dan balik lagi ke sekolah sampai 2x trip. Kami biasanya turun di monumen untuk berjalan pulang ke rumah masing masing. Gue kearah Benteng dan dia kearah kantor walikota Bukittinggi. Kami selalu mengandalkan bus jika uang telah habis di kantin sekolah ataupun untuk cadangan jika kami ingin bermain.

Dipertengahan semester. Selain senang senangnya, kami juga pernah dapat kasus. Dan ini adalah kejadian yang gue ingat. Waktu itu ketika pelajaran  sosiologi pada jam terakhir. Waktu yang rentan dengan setan setan siang berkeliaran. Nah setan itu muncul untuk mengajak guru pergi ke kantor dan tidak kembali diwaktu yang cukup lama. Nah ini kesempatan besar untuk setan setan lain menggoda salah satu dari kami. Ya terbukti, salah satu dari kami berinisiatif untuk bermain bola di lapangan basket. Lapangan itu memang biasanya digunakan untuk berolahraga, tidak dibatasi apapun olahraganya contohnya saja basket, lari, sepak bola, voli, tapi tidak untuk renang. Jumlahnya sekitar 12 orangan berarti 6 vs 6. Kami bermain diiringi dengan matahari yang tidak mau mengalah dengan semangat kami, lumayan matahari jam 12 siang. Ditambah lagi Gol demi gol tercipta membuat laga semakin panas hari itu. Ya firasat kami benar, disetiap kesenagan itu ada kesusahan(kebalik). Benar saja, setelah 15 menitan bermain kami ketahuan. guru tersebut melihat kami dari kantor dan langsung menuju kelas. Kami berlari seperti orang ketakutan dan sudah sampai di kelas sebelum guru tersebut sampai di kelas. Kami berkeringat dan mencoba mengipaskan buku kearah wajah. Berdebar debar dan mulai mencatat apa yang beliau tugaskan kepada kami. Ketika dia sudah didepan pintu, kata pertama yang diucapkan "Yang main di lapangan tadi silahkan keluar!". Kami tersentak dan mulai keluar satu persatu. Setelah pintu tertutup, dia langsung mengadakan quiz dadakan dan dikumpulkan hari itu juga.
Kami diluar sebenarnya takut tapi pura pura tegar. Waktu sisa 15 menit untuk jam pulang waktu itu, 15 menit yang terasa lama karena kami bermasalah. Setiap orang yang ada di kelas diabsen kembali menandakan mereka adalah murid yang patuh waktu itu. Setelah guru tersebut keluar barulah kami pulang sambil menanyakan ke siswa lainnya tentang apa yang terjadi disaat kami keluar tadi. Ya banyak yang beranggapan kami telah di cap guru tersebut adalah anak yang bermasalah nilainya di pelajaran tersebut. Tapi Alhamdulillah sih pada akhirnya, nilai sosiologi gue termasuk bagus hahahha.

Masa kelas X hanya gue coba habiskan untuk bermain. Gue cuma les bahasa inggris di hari rabu, jumat dan hari lainnya gue bisa bermain setelah seusai sekolah. Biasanya gue dan Irfan akan bermain ke suatu warnet untuk bermain Game Online atau sekedar pergi menelusuri pasar hanya untuk jalan jalan ataupun membeli sesuatu. Bukittinggi adalah kota yang indah untuk ditelusuri apalagi pada masa sekolah. Kami akan pulang jika jam telah menunjukkan jam 14.30 atau setidaknya jam 15.00.

Terlalu banyak kejadian yang gue ingat tapi cuma sedikit yang akan diceritakan. Memang kalau sudah jadi sejarah susah untuk dilupakan.


Hai temanku yang disana,
Laki-laki atau perempuan wujudnya.
Terimakasih untuk semua kenangan
Kenangan sederhana
Yang teramat sederhana
Dan keserhanaan itu
Adalah keserhanaan yang sempurna

Aku menikmatinya~




-Setiap orang memiliki kesan terhadap masa SMAnya-

suaramiaww / Author & Editor

Aku adalah apa yang aku pikirkan

0 komentar:

Posting Komentar

Coprights @ 2016, Edited By Suaramiaww| Templatelib