Aku bersekolah di SMA Negeri 4 Bukittinggi. Sma yang tergolong jauh, 4.8 Km jaraknya dari pusat kota. Mungkin banyak siswa yang berfikir sama seperti ku tentang letaknya yang begitu terpencil maka sekolah ini tidak termasuk sekolah yang idaman. Bayangkan saja, jika kalian telat 5 menit naik angkot, maka telat lah sudah. Itu yang kupikirkan dulu.
Kalau gk salah sekitaran tanggal 25 juli pengumuman diterima di sma pun keluar. Alhasil aku mendapatkan SMAN 4 Bukittinggi sebagai lanjutan studi ku. Aku sih ikhlas ikhlas aja karena kakakku juga lulusan sma ini dan aman-aman saja.
Liburan telah selesai, hari pertama ospek dilakukan pada hari sabtu pagi sampai sore hari. Sangat disayangkan aku tidak ikut ospek hari itu dikarenakan pergi keluar kota. Skip>>
Hari kedua ospek yaitu hari senin. Seperti anak lainnya,aku datang untuk menghadiri upacara bendera pertama ku di Sma ini. Kabut masih turun dan suasana sepi terlihat dari kejauhan. Terlihat 1 per 1 orang datang membelah kabut berjalan santai untuk memulai harinya di sma ini. Aku berangkat diantar oleh ayahku waktu itu. Pamit dan bersalaman kepadanya dan bersegera berlari menyusul rombongan yang berpakaian ospek sepertiku. Aku memang berbeda di hari pertama. Berbeda dengan tidak membawa selengkap apa yang mereka bawa dikarenakan informasi yang aku dapatkan tidak begitu akurat. Kalau tidak salah aku cuma bawa kertas nama, karung yang dijadikan tas dengan tali rafia sebagai genggamannya.
7.30 WIB bel berbunyi menandakan bahwa waktu Upacara dimulai. Terlihat matahari telah menampakkan wujudnya. Membelah daun daun pohon yang membuat sinarnya menyilaukan. Kabut masih belum sepenuhnya pergi tapi suasanya sudah cukup cerah waktu itu. Upacara dimulai dan berjalan seperti upacara pada umumnya. Aku menikmatinya...
Aku baru tahu setelah upacara dibubarkan bahwa aku adalah salah satu anak hilang 1 hari di Camp 4. Sebut saja Namaku He, aku beranikan diriku menanyakan kepada senior yang bertugas pada waktu itu. Setelah diberikan petunjuk, aku langsung masuk kelas dan mulai akrab satu sama lainnya. Kondisi kelasku luar biasa hebohnya. Kamu tahu penyebabnya? Ya.., anak laki-lakinya lebih banyak daripada anak perempuannya, jadi tahu kan bagaimana kelasnya? riuh dan selalu ada keributan yang bikin gelak tawa. Hari itu hanya dipenuhi oleh pengenalan sekolah, perkenalan diri, tanda tangan, diajak ke camp lain untuk dikerjain dan diajarkan bersosialisai di lingkungan sma. Aku menikmati ospek pertamaku karena menarik, tidak ada kekerasan, tidak ada senioritas, tidak ada hal membuatku terkesan tertekan disana, malahan aku sering ketawa untuk menandakan aku adalah orang yang ingin bergaul dengan mereka.
Aku bertemu dengan dia waktu itu sehabis upacara bendera. Faris namanya. Temanku yang bisa dikatakan teman pertamaku di sma ini biarpun kami telah berteman sejak masa SD. Dia berasal dari sekolah dasar yang sama dengan ku yaitu SDN 01 Benteng. Jika aku bisa mendeskripsikan dia, dia adalah orang yang baik, disiplin dan selalu dapat ranking baik ketika SD. Apalagi dia salah satu lulusan terbaik yang ada di SMPN 01 Bukittinggi. Setiap hari aku sempatkan untuk mampir ke kelasnya, kalau tidak sempat dia yang mampir ke kelasku. Tujuan cuma satu pergi berpetualang mencari tanda tangan atau pergi untuk belanja di kantin sekolah. Tapi kalau tidak salah, aku tidak mengisi banyak tanda tangan, berbeda dengan dirinya. Aku sadar tanda tangan ini tidak penting waktu itu.
Hari ketiga ospek,
Aku lebih siap daripada hari keduaku. Bersiap untuk membawa sesuatu yang lain pada hari berikutnya. semua yang dituliskan apa yang dibawa untuk persiapan ospek hari ketiga ku persiapkan dengan matang layaknya ujian. Mulai dari bola yang dibelah 2 untuk dijadikan topi, karton nama yang dikalungkan, karung yang diikatkan seperti tas, dan segitu yang aku bisa ingat.
Setelah jam 09.00 kami disuruh keluar untuk bertanding dengan camp-camp lain, ada pertandingan hula hoop, tarik tambang(kalau tidak salah), dan berbagai kegiatan positif lainnya. kami kalah di semua lomba dan kami masih bisa ketawa.
Dihari keempat ospek, seperti biasa kami dikumpulkan dahulu dilapangan, dijemur dan disuruh melihat serta mendengarkan senior marah-marah. Aku tahu itu bukan mereka yang sesungguhnya. Hari ini memang terasa lebih berat apalagi ada kabar-kabar angin bahwa hari itu akan terjadi aksi razia rambut yang dilakukan salah satu guru(aku tidak sebut namanya).Ya... benar saja, kami dikumpulkan dan disuruh untuk duduk bersila dibawah. Guru itu mulai mengelilingi dan hap... aku dapat. Ya rambutku dipotong bagian tengah dan membuatnya berbeda dari bagian yang lain. Setelah puas dia pun berjalan menelusuri siswa lainnya. Rambutku menjadi lucu karena ada bekas gunting yang membuat rambutku tidak rata, tapi aku suka merabanya. Disini aku ingin menceritakan sedikit tentang kejadian rambutku menjadi botak 2 cm. Ceritanya dimulai setelah selesai ospek hari keempat yaitu pukul 16:00. aku berniat dengan sepenuh hati untuk memilih botak 2cm menjadi pilihanku karena tidak ada jalan lain untuk menutupi rabutku yang habis kena razia tadi. Berjalan menelusuri pasar dan pergi ke tukang cukur rambut dan bilang dengan optimis setelah ditanya
"ba mode nyo ko diak"(dek, modelnya kyk gimana?)
"2cm se da" (modelnya 2cm saja alias botak tapi ada rambut 2cm)
aku melihat proses setiap rambut jatuh kelantai, dan melihat wajahku di cermin. ya ya ya mungkin kalian akan ketawa kalau menyaksikannya secara langsung. Setelah selesai, aku pulang dari sana dan memakai topi yang sengaja ku bawa untuk menutupi rambutku. Sampai dirumah, bukan aku saja yang ketawa, tapi orang tuaku juga karena tidak tahu kenapa aku memilih model rambut seperti itu. Aku tidak pernah bercerita tentang masalah itu ke dia karena itu masalah yang aku buat sendiri dan harus aku selesaikan dengan caraku sendiri.
Hari kelima ospek, Pagi itu diawali dengan kegiatan senam pagi pukul 7.30. Kami dikumpulkan, dibiarkan berjemur dahulu, dan 30 menit setelah itu barulah senam dimulai. Tidak banyak kegiatan hari kelima ini, cuma kita datang untuk menyaksikan extrakulikuler yang diselingi oleh hujan deras waktu itu. Memang ini hari terakhir yang akan diisi dengan kegiatan pengenalan extrakulikuler yang ada di sekolahku. Semuanya menarik, ada pramuka, basket, pmr, taekwondo, mapala, paskibra dan masih banyak lagi. Aku tertarik banyak hal, tapi pada kenyataanya aku tidak pernah ikut satupun. Faris mulai bercengrama denganku untuk menentukan pilihan extrakulikuler mana yang akan dia ikuti. Saya masih ingat dia memilih pmr sebagai kegiatannya diluar proses pembelajaran. Setelah kegiatan tersebut, kelaspun dipajang di mading dekat mushola. Aku mendapat kelas X.5 dan Faris di X.1. Hujan pun reda dan kami pulang bersama. Hari itu berakhir dengan cepat.
Untuk menutup kegiatan ospek di sekolah pada hari jumat dan sabtu telah disiapkan pesantren kilat. Kegiatannya ya gitu, kegiatan religi untuk memperkuat iman kita kepada sang pencipta. Banyak kejadian lucu, seram, sejarah dan juga sedih disini. Dari pengalaman tidur di mesjid seperti orang yang sedang di sholatkan karena ketika peserta pesantren kilat sudah bangun semua tetapi aku belum bangun dan baru bangun di rakaat ke2 (hahaha) pasalnya jam 1 malam baru bisa tidur, dari kejadian aneh aneh(seram) di dekat mesjid karena sekolah ku lumayan seram, juga kejadian sedih ketika ustad menyadarkan kita tentang pentingnya ibu(aku menangis waktu itu) dan kejadian dimana aku pertama kali pulang jam 5 subuh dari sekolah untuk mandi dan makan.
Oh ya sekilas info, Faris tidak hadir di kegiatan penutupan ospek sekolah dikarenakan dia pindah ke SMAN 2 Bukittinggi.
Kayaknya segitu deh kegiatan ospek sma ku, cuma cerita dikit aja karena baru belajar nulis
Banyak hal yang menarik yang tidak bisa ku tulis disini. Susah banget ngerangkai kata katanya. tapi untuk SMA ku aku bisa ucapkan ini
Terima kasih Masa SMA , kamu luar biasa .....
0 komentar:
Posting Komentar